An-Naml
[1]
Taa, siin. Ini ialah ayat-ayat Al-Quran, juga Kitab yang jelas nyata (kandungannya dan kebenarannya),
[2]
Menjadi hidayah petunjuk dan berita gembira bagi orang-orang yang beriman,
[3]
Iaitu mereka yang tetap mendirikan sembahyang dan memberi zakat, sedang mereka pula percaya dengan yakin akan hari akhirat.
[4]
Sesungguhnya orang-orang yang tidak
percaya kepada hari akhirat, Kami jadikan perbuatan-perbuatan buruk
mereka kelihatan baik kepada mereka; oleh itu, tinggalah mereka
meraba-raba dalam kesesatan.
[5]
Merekalah orang-orang yang akan beroleh
azab seksa yang buruk (di dunia) dan mereka pula pada hari akhirat
adalah orang-orang yang palig rugi.
[6]
Dan sesungguhnya engkau (wahai Muhammad)
diberikan menyambut dan menerima Al-Quran dari sisi Allah Yang Maha
Bijaksana, lagi Maha Mengetahui.
[7]
(Ingatkanlah peristiwa) ketika Nabi Musa
berkata kepada isterinya: "Sesungguhnya aku ada melihat api; aku akan
bawakan berita dari situ kepada kamu, atau aku akan bawakan colok api
daripadanya, supaya kamu dapat memanaskan diri.
[8]
Maka apabila ia sampai ke tempat api itu,
(kedengaran) ia diseru: "Berkat yang melimpah-limpah kepada orang yang
berada dekat api ini dan sesiapa yang ada (di daerah) sekelilingnya;
dan Maha Sucilah Allah Tuhan sekalian alam.
[9]
"Wahai Musa, sesungguhnya Akulah Allah Yang Maha Kuasa, lagi Maha Bijaksana.
[10]
Dan (sekarang) campakkanlah tongkatmu.
Maka apabila ia melihat tongkatnya itu (menjadi seekor ular besar)
bergerak cepat tangkas, seolah-olah seekor ular kecil, berpalinglah dia
melarikan diri dan tidak menoleh lagi. (Lalu ia diseru): " Wahai Musa,
janganlah takut, sesungguhnya Rasul-rasul itu semasa mengadapku
(menerima wahyu), tidak sepatutnya merasa takut,
[11]
"Tetapi sesiapa yang berbuat salah,
kemudian ia mengubahnya dengan melakukan kebaikan sesudah berbuat
salah, maka sesungguhnya Aku Maha Pengampun, lagi Maha Mengasihani.
[12]
"Dan masukkanlah tanganmu melalui
belahan dada bajumu, nescaya keluarlah ia putih bersinar-sinar dengan
tidak ada cacat (ini ialah) di antara sembilan mukjizat (yang
membuktikan kebenaranmu), untuk dibawa kepada Firaun dan kaumnya;
sesungguhnya mereka adalah kaum yang fasik - derhaka.
[13]
Maka ketika keterangan-keterangan
mukjizat Kami sampai kepada Firan dan kaumnya dengan jelas nyata,
berkatalah mereka: " ini adalah sihir yang terang nyata!"
[14]
Dan mereka mengingkarinya secara zalim
dan sombong angkuh sedang hati mereka meyakini kebenarannya. Oleh itu,
lihatlah bagaimana kesudahan orang-orang yang melakukan kerosakan.
[15]
Dan sesungguhnya kami telah
mengurniakan ilmu pengetahuan kepada Nabi Daud dan Nabi Sulaiman; dan
mereka berdua bersyukur dengan berkata: "Segala puji tertentu bagi
Allah yang dengan limpah kurniaNya memberi kami kelebihan mengatasi
kebanyakan hamba-hambaNya yang beriman".
[16]
Dan Nabi Sulaiman mewarisi (pangkat
kenabian dan kerajaan) Nabi Daud; dan (setelah itu) Nabi Sulaiman
berkata: "Wahai umat manusia, kami telah diajar mengerti bahasa
pertuturan burung, dan kami telah diberikan serba sedikit dari
tiap-tiap sesuatu (yang diperlukan); sesungguhnya yang demikian ini
adalah limpah kurnia (dari Allah) yang jelas nyata".
[17]
Dan dihimpunkan bagi Nabi Sulaiman bala
tenteranya, dari jin dan manusia serta burung; lalu mereka dijaga serta
diatur keadaan dan perjalanan masing-masing.
[18]
(Maralah angkatan itu) hingga apabila
mereka sampai ke "Waadin-Naml", berkatalah seekor semut: "Wahai
sekalian semut, masuklah ke sarang kamu masing-masing, jangan Sulaiman
dan tenteranya memijak serta membinasakan kamu, sedang mereka tidak
menyedari".
[19]
Maka tersenyumlah Nabi Sulaiman
mendengar kata-kata semut itu, dan berdoa dengan berkata:" Wahai
Tuhanku, ilhamkanlah daku supaya tetap bersyukur akan nikmatMu yang
Engkau kurniakan kepadaku dan kepada ibu bapaku, dan supaya aku tetap
mengerjakan amal soleh yang Engkau redai; dan masukkanlah daku - dengan
limpah rahmatMu - dalam kumpulan hamba-hambaMu yang soleh".
[20]
Dan (setelah itu) Nabi Sulaiman
memeriksa kumpulan burung (yang turut serta dalam tenteranya) lalu
berkata: "Mengapa aku tidak melihat burung belatuk? Adakah ia dari
mereka yang tidak hadir?
[21]
"Demi sesungguhnya! Aku akan
menyeksanya dengan seksa yang seberat-beratnya, atau aku akan
menyembelihnya, kecuali ia membawa kepadaku alasan yang terang nyata
(yang membuktikan sebab-sebab ia tidak hadir)".
[22]
Burung belatuk itu tidak lama ghaibnya
selepas itu, lalu datang sambil berkata (kepada Nabi Sulaiman): "Aku
dapat mengetahui secara meliputi akan perkara yang engkau tidak cukup
mengetahuinya, dan aku datang kepadamu dari negeri Saba' dengan membawa
khabar berita yang diyakini kebenarannya.
[23]
"Sesungguhnya aku dapati seorang
perempuan memerintah mereka dan ia telah diberikan kepadanya (serba
sedikit) dari tiap-tiap sesuatu (yang diperlukan) dan ia pula mempunyai
singgahsana yang besar.
[24]
"Aku dapati raja perempuan itu dan
kaumnya sujud kepada matahari dengan meninggalkan ibadat menyembah
Allah, dan Syaitan pula memperelokkan pada pandangan mereka perbuatan
(syirik) mereka, lalu menghalangi mereka dari jalan (yang benar); oleh
itu mereka tidak beroleh petunjuk, -
[25]
"(Mereka dihalangi oleh Syaitan) supaya
mereka tidak sujud menyembah Allah yang mengeluarkan benda yang
tersembunyi di langit dan di bumi, dan yang mengetahui apa yang kamu
rahsiakan serta apa yang kamu zahirkan.
[26]
"Allah! - Tiada Tuhan melainkan Dia, Tuhan yang mempunyai Arasy yang besar ".
[27]
Nabi Sulaiman berkata: Kami akan
fikirkan dengan sehalus-halusnya, adakah benar apa yang engkau katakan
itu, ataupun engkau dari golongan yang berdusta.
[28]
"Pergilah bawa suratku ini, serta
campakkanlah kepada mereka, kemudian berundurlah dari mereka; dalam
pada itu perhatikanlah apa tindak balas mereka".
[29]
(Setelah membaca surat itu), berkatalah
raja perempuan negeri Saba': "Wahai ketua-ketua kamu! Sesungguhnya
telah disampaikan kepadaku sepucuk surat yang mulia.
[30]
"Sesungguhnya surat itu dari Nabi
Sulaiman, dan kandungannya (seperti berikut): `Dengan nama Allah, Yang
Maha Pemurah, lagi Maha Mengasihani,
[31]
" `Bahawa janganlah kamu meninggi diri
terhadapku, dan datanglah kamu kepadaku dengan menyerah diri (beriman
dan mematuhi ajaran ugama Allah). ' "
[32]
Raja perempuan itu berkata lagi: "Wahai
ketua-ketua kaum, berilah penjelasan kepadaku mengenai perkara yang aku
hadapi ini; aku tidak pernah memutuskan sesuatu perkara sebelum kamu
hadir memberi pendapat dan mempersetujuinya".
[33]
Mereka menjawab: Kita adalah
orang-orang yang kuat gagah dan amat berani merempuh peperangan; dan
perkara itu (walau bagaimanapun) terserahlah kepadamu; oleh itu
fikirkanlah apa yang engkau hendak perintahkan.
[34]
Raja perempuan itu berkata:
"Sesungguhnya raja-raja, apabila masuk ke sebuah negeri, mereka
merosakkannya, dan mereka menjadikan penduduknya yang mulia hina-dina;
dan sedemikian itulah mereka akan lakukan.
[35]
"Dan bahawa aku hendak menghantarkan
hadiah kepada mereka, kemudian aku akan menunggu, apakah balasan yang
akan dibawa balik oleh utusan-utusan kita"
[36]
Maka apabila (utusan pembawa hadiah
itu) datang mengadap Nabi Sulaiman, berkatalah Nabi Sulaiman
(kepadanya): "Tidaklah patut kamu memberikan kepadaku pemberian
harta-benda, kerana apa yang telah diberikan Allah kepadaku lebih baik
dari apa yang telah diberikanNya kepada kamu; (bukan aku yang memandang
kepada pemberian hadiah) bahkan kamulah yang bergembira dengan hanya
kekayaan yang dihadiahkan kepada kamu (atau yang kamu hadiahkan dengan
perasaan megah).
[37]
"Kembalilah kepada mereka, (jika mereka
tidak juga mahu beriman) maka demi sesungguhnya Kami akan mendatangi
mereka dengan angkatan tentera yang mereka tidak terdaya menentangnya,
dan kami akan mengeluarkan mereka dari negeri Saba' dengan keadaan
hina, menjadi orang-orang tawanan."
[38]
Nabi Sulaiman berkata pula (kepada
golongan bijak pandainya): "Wahai pegawai-pegawaiku, siapakah di antara
kamu yang dapat membawa kepadaku singgahsananya sebelum mereka datang
mengadapku dalam keadaan berserah diri memeluk Islam?"
[39]
Berkatalah Ifrit dari golongan jin:
"Aku akan membawakannya kepadamu sebelum engkau bangun dari tempat
dudukmu, dan sesungguhnya aku amatlah kuat gagah untuk membawanya, lagi
amanah".
[40]
Berkata pula seorang yang mempunyai
ilmu pengetahuan dari Kitab Allah: "Aku akan membawakannya kepadamu
dalam sekelip mata!" Setelah Nabi Sulaiman melihat singgahsana itu
terletak di sisinya, berkatalah ia: "Ini ialah dari limpah kurnia
Tuhanku, untuk mengujiku adakah aku bersyukur atau aku tidak
mengenangkan nikmat pemberianNya. Dan (sebenarnya) sesiapa yang
bersyukur maka faedah syukurnya itu hanyalah terpulang kepada dirinya
sendiri, dan sesiapa yang tidak bersyukur (maka tidaklah menjadi hal
kepada Allah), kerana sesungguhnya Tuhanku Maha Kaya, lagi Maha
Pemurah".
[41]
Nabi Sulaiman berkata pula (kepada
orang-orangnya): "Ubahkanlah keadaan singgahsananya itu, supaya kita
melihat adakah ia dapat mencapai pengetahuan yang sebenar (untuk
mengenal singgahsananya itu) atau ia termasuk dalam golongan yang tidak
dapat mencapai pengetahuan yang demikian".
[42]
Maka ketika ia datang mengadap, Nabi
Sulaiman bertanya kepadanya: Serupa inikah singahsanamu?" Ia menjawab:
"Boleh jadi inilah dia; dan kami telah diberikan ilmu pengetahuan
sebelum berlakunya (mukjizat) ini, dan kami pula adalah tetap berserah
diri (menjunjung perintah Allah)".
[43]
Dan ia dihalangi (daripada memeluk
Islam pada masa yang lalu): apa yang ia pernah menyembahnya (dari
benda-benda) yang lain dari Allah; sesungguhnya adalah ia (pada masa
itu) dari puak yang kafir.
[44]
(Setelah itu) dikatakan kepadanya:
"Dipersilakan masuk ke dalam istana ini." Maka ketika ia melihatnya,
disangkanya halaman istana itu sebuah kolam air, serta dia pun
menyingsingkan pakaian dari dua betisnya. Nabi Sulaiman berkata:
"Sebenarnya ini adalah sebuah istana yang diperbuat licin berkilat dari
kaca". (Mendengar yang demikian), Balqis berdoa: "Wahai Tuhanku,
sesungguhnya aku telah menganiaya diri sendiri dan (sekarang aku
menegaskan bahawa) aku berserah diri memeluk Islam bersama-sama Nabi
Sulaiman, kepada Allah Tuhan sekalian alam ".
[45]
Dan demi sesungguhnya, Kami telah
mengutus kepada kaum Thamud, saudara mereka Nabi Soleh (menyeru mereka
dengan berkata): "Sembahlah kamu akan Allah!" Maka tiba-tiba mereka
menjadi dua puak (mukmin dan kafir) yang berbalah.
[46]
Nabi Soleh berkata (kepada puak kafir):
"Wahai kaumku, mengapa kamu segerakan kufur ingkar yang mendatangkan
keburukan kepada kamu, (tidak) mendahulukan iman yang mendatangkan
kebaikan kepada kamu? Alangkah baiknya kalau kamu memohon ampun kepada
Allah supaya kamu diberi rahmat."
[47]
Mereka menjawab: "Kami merasa nahas dan
malang dengan sebabmu, dan juga dengan sebab pengikut-pengikutmu!" Nabi
Soleh berkata: Perkara yang menyebabkan baik dan malang kamu adalah di
sisi Allah (dan Dia lah yang menentukannya, bukannya aku), sebenarnya
kamu adalah kaum yang disesatkan (oleh hawa nafsu)".
[48]
Dan di bandar (tempat tinggal kaum
Thamud) itu, ada sembilan orang yang semata-mata melakukan kerosakan di
bumi (dengan berbagai-bagai maksiat) dan tidak melakukan kebaikan
sedikitpun.
[49]
Mereka berkata (sesama sendiri):
"Hendaklah kamu masing-masing bersumpah dengan nama Allah, bahawa
sesungguhnya kita akan membunuh Soleh dan pengikut-pengikutnya secara
mengejut pada waktu malam, kemudian kita akan berkata kepada warisnya:
` Kami tidak hadir (di tempat) pembunuhan (Soleh apalagi membunuhnya
atau membunuh) pengikut-pengikutnya, dan sesungguhnya kami adalah
berkata benar '. "
[50]
Dan (dengan demikian) mereka telah
merancangkan rancangan jahat, dan Kami pula rancangkan balasannya
dengan seburuk-buruk balasan, sedang mereka tidak menyedarinya.
[51]
Maka lihatlah bagaimana akibat rancangan jahat mereka, iaitu Kami telah hancurkan mereka dan kaum mereka semuanya.
[52]
Kesudahannya rumah-rumah mereka itu
telah runtuh ranap, dengan sebab mereka berlaku zalim; sesungguhnya
kejadian yang demikian mengandungi pelajaran yang mendatangkan iktibar
bagi orang-orang yang mahu mengetahui (akan sebab dan musababnya).
[53]
Dan Kami selamatkan orang-orang yang beriman, serta yang selalu bertaqwa.
[54]
Dan Nabi Lut juga (Kami utuskan);
(ingatlah peristiwanya) ketika ia berkata kepada kaumnya: "Patutkah
kamu melakukan perbuatan yang keji sedang kamu nampak kejinya?
[55]
"Sesungguhnya kamu mendatangi lelaki,
bukan perempuan, kerana memuaskan nafsu syahwat kamu. (Perbuatan kamu
itu amatlah keji) bahkan kamu kaum yang jahil (yang tidak mengetahui
akan akibatnya)".
[56]
Maka kaumnya tidak menjawab selain dari
berkata: usirlah Lut dan pengikut-pengikutnya dari bandar kamu ini;
sesungguhnya mereka adalah orang-orang yang mendakwakan dirinya bersih
suci ".
[57]
Lalu Kami selamatkan Nabi Lut dan
keluarganya serta pengikut-pengikutnya, kecuali isterinya, Kami
takdirkan dia menjadi dari golongan yang tertinggal dalam azab.
[58]
Dan Kami hujani mereka dengan hujan
yang membinasakan, maka amatlah buruknya hujan azab yang menimpa
orang-orang yang telah diberi amaran.
[59]
Katakanlah (wahai Muhammad): "Segala
puji tertentu bagi Allah dan selamat sejahtera kepada hamba-hambaNya
(Nabi-nabi) yang dipilihNya. Manakah yang lebih baik? - Allah (yang
demikian kekuasaanNya) atau benda-benda yang mereka jadikan
sekutu-sekutu bagiNya?
[60]
Bahkan siapakah yang telah mencipta
langit dan bumi, dan menurunkan hujan dari langit untuk kamu? Lalu Kami
tumbuhkan dengan air hujan itu tanaman kebun-kebun (yang menghijau
subur) dengan indahnya, yang kamu tidak dapat dan tidak berkuasa
menumbuhkan pohon-pohonnya. Adakah sebarang tuhan yang lain
bersama-sama Allah? (Tidak!) bahkan mereka (yang musyrik itu) adalah
kaum yang menyeleweng dari kebenaran (tauhid).
[61]
Atau siapakah yang telah menjadikan
bumi tempat penetapan dan telah menjadikan sungai-sungai di antara
bahagian-bahagiannya dan telah menjadikan untuknya gunung-ganang yang
menetapnya; dan juga telah menjadikan di antara dua laut (yang masin
dan yang tawar) sekatan (semula jadi) yang memisahnya? Adakah sebarang
tuhan yang lain bersama-sama Allah? (Tidak!) bahkan kebanyakan mereka
(yang musyrik itu) tidak mengetahui.
[62]
Atau siapakah yang memperkenankan doa
orang yang menderita apabila ia berdoa kepadaNya, dan yang menghapuskan
kesusahan, serta menjadikan kamu pengganti (umat-umat yang telah lalu)
mendiami dan menguasai bumi? Adakah sebarang tuhan yang lain
bersama-sama Allah? Amat sedikit di antara kamu yang mengingati (nikmat
Allah itu).
[63]
Atau siapakah yang menunjukkan jalan
kepada kamu dalam gelap-gelita darat dan laut, dan yang menghantarkan
angin sebagai pembawa berita yang mengembirakan sebelum kedatangan
rahmatNya? Adakah sebarang tuhan yang lain bersama-sama Allah? Maha
Tinggilah keadaan Allah dari apa yang mereka sekutukan denganNya.
[64]
Atau siapakah yang memulakan kejadian
sekalian makhluk, kemudian dia mengembalikannya (hidup semula sesudah
matinya). dan siapakah yang memberi rezeki kepada kamu dari langit dan
bumi? Adakah sebarang tuhan yang lain bersama-sama Allah? Katakanlah
(wahai Muhammad): "Bawalah kemari keterangan-keterangan kamu, jika
betul kamu orang-orang yang benar ".
[65]
Katakanlah lagi: Tiada sesiapapun di
langit dan di bumi yang mengetahui perkara yang ghaib melainkan Allah!"
Dan tiadalah mereka menyedari bilakah masing-masing akan dibangkitkan
hidup semula (sesudah mati).
[66]
Bahkan mereka (yang kafir) telah
berkali-kali mengetahui tentang hari akhirat (tetapi mereka tidak
meyakininya), bahkan mereka berada dalam syak mengenainya; bahkan
matahati mereka buta langsung daripada memikirkannya.
[67]
Dan orang-orang yang kafir berkata:
"Adakah sesudah kami menjadi tanah, dan juga datuk nenek kami, adakah
kami semua akan dikeluarkan dari kubur (hidup semula)?
[68]
"Demi sesungguhnya, kami telah
dijanjikan dengan perkara ini, kami dan juga datuk nenek kami dahulu;
ini hanyalah cerita-cerita dongeng orang-orang dahulu kala".
[69]
Katakanlah (wahai Muhammad):
"Mengembaralah kamu di muka bumi, kemudian perhatikanlah bagaimana
buruknya kesudahan orang-orang yang berdosa itu".
[70]
Dan janganlah engkau berdukacita
terhadap (keingkaran) mereka (yang kafir itu,) dan janganlah engkau
resah-gelisah disebabkan tipu daya yang mereka lakukan.
[71]
Dan mereka bertanya: "Bilakah berlakunya azab yang telah dijanjikan itu, jika betul kamu orang-orang yang benar?"
[72]
Katakanlah (wahai Muhammad):
"Dipercayai tidak lama lagi akan datang kepada kamu sebahagian dari
azab yang kamu minta disegerakan itu".
[73]
Dan sesungguhnya Tuhanmu (wahai
Muhammad) sentiasa melimpah-ruah kurniaNya kepada umat manusia
seluruhnya tetapi kebanyakan mereka tidak bersyukur.
[74]
Dan sesungguhnya Tuhanmu sedia
mengetahui apa yang terpendam dalam hati mereka dan apa yang mereka
nyatakan (dengan tutur kata dan perbuatan).
[75]
Dan tiada sesuatu perkara yang ghaib di langit dan di bumi, melainkan tertulis dalam Kitab yang terang nyata.
[76]
Sesungguhnya Al-Quran ini menceritakan
kepada Bani lsrail (perkara yang sebenar-benarnya) mengenai kebanyakan
(hal-hal ugama) yang mereka berselisihan padanya.
[77]
Dan sesungguhnya Al-Quran itu menjadi hidayah petunjuk dan rahmat bagi orang-orang yang beriman.
[78]
Sesungguhnya Tuhanmu (wahai Muhammad)
akan memutuskan di antara mereka dengan hukumNya, dan Dia lah sahaja
Yang Maha Kuasa, lagi Maha Mengetahui.
[79]
Oleh itu, berserahlah kepada Allah, sesungguhnya engkau berada di atas kebenaran yang jelas nyata.
[80]
Sesungguhnya engkau tidak dapat
menjadikan orang-orang yang mati (hatinya) itu menerima ajaranmu, dan
tidak dapat menjadikan orang-orang yang pekak itu mendengar seruanmu,
apabila mereka berundur ke belakang (disebabkan keingkarannya).
[81]
Dan engkau tidak akan dapat memberi
petunjuk kepada orang-orang yang buta supaya menjauhi kesesatan mereka;
engkau tidak dapat memperdengarkan (seruanmu itu) melainkan kepada
orang-orang yang sanggup beriman akan ayat-ayat keterangan Kami, kerana
mereka orang-orang yang berserah diri dengan ikhlas.
[82]
Dan apabila sampai masa berlakunya
hukuman atas manusia, Kami keluarkan untuk mereka sejenis binatang dari
bumi, yang akan menyatakan kepada mereka, bahawa manusia telah tidak
meyakini ayat-ayat keterangan dan pengajaran Kami.
[83]
Dan (ingatlah) hari Kami himpunkan dari
tiap-tiap umat sekumpulan besar orang-orang yang mendustakan ayat-ayat
keterangan Kami, lalu mereka dijaga serta diatur keadaan dan perjalanan
masing-masing.
[84]
Sehingga apabila mereka datang (ke
tempat pengadilan), Allah Taala berfirman: "Adakah kamu mendustakan
ayat-ayat keteranganKu dengan tidak lebih dahulu kamu mengetahuinya
secara meliputi? Atau apakah yang kamu telah lakukan?"
[85]
Dan jatuhlah hukuman atas mereka (dengan azab) disebabkan kezaliman mereka (berlaku kufur ingkar), lalu mereka diam membisu.
[86]
Tidakkah mereka memerhatikan bahawa
Kami telah menjadikan malam untuk mereka berehat padanya, dan
menjadikan siang terang-benderang? Sesungguhnya yang demikian itu
mengandungi tanda-tanda (kekuasaan Allah) bagi kaum yang beriman.
[87]
Dan (ingatkanlah) hari di tiup
sangkakala, lalu terkejutlah - gerun gementar - makhluk-makhluk yang
ada di langit dan yang ada di bumi, kecuali mereka yang dikekhendaki
Allah; dan kesemuanya akan datang kepadaNya dengan keadaan tunduk
patuh.
[88]
Dan engkau melihat gunung-ganang,
engkau menyangkanya tetap membeku, padahal ia bergerak cepat seperti
bergeraknya awan; (demikianlah) perbuatan Allah yang telah membuat tiap
- tiap sesuatu dengan serapi-rapi dan sebaik-baiknya; sesungguhnya Ia
Amat mendalam PengetahuanNya akan apa yang kamu lakukan.
[89]
Sesiapa yang datang membawa amal
kebajikan (yang telah dikerjakannya) maka ia akan beroleh balasan yang
lebih baik daripadanya, dan mereka akan beroleh aman sentosa daripada
kejadian-kejadian yang mengerikan pada hari kiamat itu.
[90]
Dan sesiapa yang datang membawa amal
jahat (yang telah dikerjakannya) maka sudah tentu mereka akan
ditumuskan mukanya ke dalam api neraka, (sambil dikatakan kepada
mereka): "Kamu tidak diberi melainkan balasan apa yang kamu telah
lakukan".
[91]
(Katakanlah wahai Muhammad):" Aku
hanyalah diperintahkan supaya menyembah Allah Tuhan negeri (Makkah) ini
yang telah menjadikannya suci lagi dihormati dan yang menguasai
segala-galanya; dan aku diperintahkan supaya tetap menjadi dari
orang-orang Islam (yang menyerah diri bulat-bulat kepadaNya), -
[92]
"Dan supaya aku sentiasa membaca
Al-Quran". Oleh itu, sesiapa yang menurut petunjuk (Al-Quran dan
beramal dengannya) maka faedah perbuatannya itu akan terpulang kepada
dirinya sendiri, dan sesiapa yang sesat, maka katakanlah kepadanya:
"Sesungguhnya aku hanyalah seorang pemberi amaran".
[93]
Dan katakanlah (wahai Muhammad):
"Segala puji tertentu bagi Allah (yang melimpahkan nikmat-nikmatNya
yang tidak terhitung), Ia akan memperlihatkan kepada kamu tanda-tanda
kekuasaanNya supaya kamu dapat mengetahuinya (dengan jelas nyata)"; dan
Tuhanmu tidaklah lalai akan segala yang kamu lakukan.